Hi Zeverina ! Apa kabar pula Kokiers di seluruh dunia ? Bagi saya, akronim Bahasa Indonesia selalu menarik. Jumlahnya seringkali kelewatan, sehingga bikin puyeng bule-2 yang ngebet belajar Bahasa Indonesia. :) Terus terang, lewat KOKI perbendaharaan singkatan saya nambah terus ! Yang pasti, singkatan bisa jadi "conversation starter" dan memecah bekunya pembicaraan sesama (es kali !). Ada satu nih ! Gepeng ! Apaan tuh ? Itu tuh gelandangan dan pengemis. Berhubung saya
bermukim di Bay Area, saya akan coba bercerita tentang homeless di seputar sini. Kok ? Gak salah tu judul ? Atau, malahan anda berguman, Why homeless ? Ja-im dikit nape ? Ja-im di sini maksudnye jaga image, gitu ? Ja-im adalah kata yang saya dapet via e-mail teman2 dari Koki !
He...he.. ? Telat ya gue :) Well, sejujurnya, saya bisa saja cerita yang bagus-2 mulu tentang Amrik buat anda. Tetapi, nurani saya berbicara lain, ngungkapin apa adanya. Tidak kurang tidak ditambah-in dipandang dari kacamata orang Indonesia penduduk Amrik. Pass ! Wokeh ? :)
Sebagai pembuka, ikuti klip "Surviving in San Francisco" yang satu ini : http://www.youtube.com/watch?v=uGP14Mlbkss
Baiklah, sebenarnya siapakah gerangan mahluk yang dinamai homeless ini ? Arrgh, semua orang juga udah tahu, lagi ! :) Well, agar semua punya pemahaman yang seragam tentang istilah ini, baiklah saya kutip kata-2-nya Mas Wik (Wikipedia maksudnya). Kira2 bunyinya begini. Homeless adalah orang-orang yang dalam situasi tidak memiliki tempat tinggal dalam jangka waktu lama, tidak punya tempat hunian yang stabil atau bahkan tidak punya tempat tinggal sama sekali. O ya, istilah prokem buat homeless di Amrik sini adalah bum (bacanya bam). Orang-orang nomad seperti gypsi, pengelana dan pekerja migran bisa jadi menggelandang karena pilihan hidup. Tetapi mungkin saja mereka punya persinggahan di lain tempat. Trus, orang bisa juga homeless karena kehilangan pekerjaan atau bencana alam katrina dan seterusnya. Dua grup terakhir ini tidak kita omongin kali ini.
Kawan-kawan dekat saya di sini kadang suka sebel dengan cerita-2 yang bersifat "iming-iming" terutama kepada kawan-kawan di Indonesia agar pindah saja ke US and A. Ha..ha.. :) niruin line-nya Borat ! Ati-ati kalo nyebutin kata "borat" di depan penutur Tagalog (Filipina), karena berarti itunya cowok. :) Nglantur ah ! Memang menyenangkan kalau kita membicarakan American Dream yang penuh dengan cerita sukses. Tapi, sekali-sekali, ada perlunya kita menyinggung American Nightmare, mimpi buruk orang-2 Amrik yang penuh cerita losers ! Dengan begini, Kokiers dari Indonesia khususnya tidak terlalu silau dengan image Amrik yang selalu gemerlap dan wah yang dikompori terus-menerus oleh filem-2 Holywood. Sudah saatnya lebih banyak orang Indo nonton filem-2 Sundance channel yang ceritanya gak happy ending mulu :)
Terus terang, tidak terlalu sulit menemukan homeless di downtown San Francisco atau kota-2 besar di Amrik ! Mulai dari yang bertampang bule, black (kokiers, please, hindari sebutan niger atau negro, rasis banget di sini!), hispanic, sampai yang berwajah asia (walau kecil jumlahnya) ! Kehadiran mereka cukup mencolok di sini, sehingga terkadang menjadi "tourist attraction" tersendiri. Newcomer dari Indonesia sering terkaget-kaget, kok ada homeless di Amrik yang dikenal sebagai negara kaya makmur ini. Lho ? Dalam kamus orang Indonesia, apalagi yang doyan banting tulang, memeras keringat, gawe 7 days a week non-stop, tiada hari tanpa kerja (ABCD deh). Dengan begitu tiada dompet tanpa dollar ! :)
So, jadi homeless itu gak make sense ! He..he.. :) Bagaimana mengenali orang homeless ? Well, paling gampang kalau mereka sendiri yang ngaku. Kalau berani kena damprat n timpuk, ditanya aja ! :)
Gelandangan baru biasanya kita liat kemana-mana bawa tas gede, koper atau bahkan laptop handbag (gak pasti isi di dalamnya). Jangan salah, ini Amrik ! Kadang-kadang tunawisma Amrik ini sering pake jas & sepatu (walau butut) dan tentu saja pake jaket (meski summer, San Francisco sering dingin dan berangin). Terus terang, agak sulit mengenali jenis homeless yang satu ini, karena penampilan mereka mirip orang-orang biasa layaknya.
Jadi tidak kentara. Apalagi buat mata biasa yang masih asing ! Anda masih bingung juga gimana orang tahu kalau orang dengan penampilan "keren" ternyata homeless juga. Well, itu soal gampang ! Liat aja antrian panjang di tempat-tempat pembagian makan gratis (soup shelter) di seputar kota San Francisco ! Sambil ngantri free food pantry, banyak gelandangan intelek ini yang baca buku-buku tebal ! Ha...ha...ha.... ! Juga ada banyak yang disabled serta mengenakan seragam tentara dan mengklaim sebagai veteran Perang Vietnam ! Dua klompok terakhir ini susah ditemuin di Indonesia ! :)
Berbicara soal soup shelter di-mana homeless dapet makan gratis, saya mau kasi tahu ke Kokiers kalau menu favorit homeless di San Francisco adalah mie instant ! Itu tuh, yang di Indonesia disebut pop mie ! He..he.. ! Saya tahu ini karena ngliat sendiri waktu ngantri di drug store waktu lunch break ! Inget banget karena kadang nungguin mereka bayar 1 cup instant noodle dengan uang pennie yang diitung satu-satu ! Mau marah :) Karena break time hampir habis ! Orang-orang ini suka ramen noodle karena cuman sekitar 50 cent doang satu cup ! So, tinggal sedia air hangat habis perkara ! Untuk itu semua orang Indonesia di Amrik yang masih suka makan instant noodle cup, ya harap maklum saja menu anda sama dengan menu-nya homeless San Francisco. Ha..ha.. ! :) Wink wink !
Selanjutnya adalah gelandangan yang paling kentara. Penampilan homeless jenis ini biasanya paling awut-awutan. Kok? Karena ogah mandi, apalagi sikat gigi, menyisir, cukur atau potong rambut. Udah lama lupa sama deodorant dan parfum ! Bajunya lusuh ! Kadang compang-camping atau robek-2. Trus, mukanya seringkali belepotan dan tangan selalu keliatan kotor dan kukunya terlihat panjang2 n kotor2 penuh daki hitam2 ! Bener-2 ancur-2-an ! Satu lagi, yang paling ekstrim, sebagian homeless ini badan-nya baunya gak kira-kira ! Kalau ada satu saja homeless bau begini naik bis, penumpang seringkali cengir2 hidungnya atau tutup hidup atau memilih turun dan jalan kaki karena gak bisa apa-apa. Baru kalau ada gelandangan yang violent, sang sopir bis baru berani untuk mengusir ! Atau yang bikin ribut biasanya berurusan dengan polisi. Sejujurnya, kayanya gue lebih mau menghirup "harumnya" trasi, daripada menyedot bau homeless di Amrik ! Anda pernah ngebayangin Amrik yang versi sperti ini ? Believe it or not ?
Lagi-lagi, banyak bum yang bule juga, bo ! So, untuk cewek2 Indo yang suka menyembah-nyembah bule atau Amrik, saya mo ngingetin aja banyak bule yang homeless juga lho ! He...he... :) Gelandangan terang-terangan ini yang bener-bener bikin buruk pemandangan cantik kota San Francisco ! Karena seringkali mereka menggelandang dan meminta-minta di dekat gedung City Hall ! Saya gak perlu memutar televisi untuk menonton reality show tentang homeless di Amrik. Kalau mau, setiap hari di pusat kota ada saja homeless yang ke-mana-mana mendorong shopping cart hasil nyikat dari supermarket ! Kereta dorong ini adalah lemari berjalan buat mereka. Semua barang pribadi dimasukin satu tempat ! Kalau diperhatikan, mereka suka membawa radio transistor sebagai satu-satunya audio entertainment mereka atau baca buku atau koran !
Tidak seperti indonesia, ada beberapa koran berita gratis di San Francisco ! Trus, ada yang ditemanin anjing kesayangannya ! Sebagai pembunuh waktu, banyak homeless yang terlihat merokok dan chit chat dengan sesama mereka. All day dan many yearssss !!! Waktu ngantor di Financial District, saya suka ngliat pemilik toko kecil, orang Korea, tempat saya beli drinks waktu lunch, melempar korek api ke homeless yang masuk ke toko mereka. Rupanya si tante Korea ini sudah tahu kebiasaan gelandangan yang suka minta matches dari mereka !
Apa kerjaan gelandangan Amrik ? Well, setahu saya, banyak homeless yang gak punya kerjaan (yang ngutil atau nyolong, saya kurang tahu... :) ! Trus, ada yang sebagian menjual koran-koran yang isinya seputar dunia pergelandangan. Termasuk di dalamnya berbagai usaha non profit yang melakukan advokasi terhadap nasib mereka. Trus, anda bertanya, gak ada kerjaan kok bisa hidup ? Kan ada free food tadi ! Nah, ini yang bikin US tax payer pegel linu !!! Btw, teman2 di Amrik, sudah
pada filing tax belon ? Sebagian teman nyletuk kalo mereka bener-2 merasa "Amrik" banget kalo sedang bayar pajak ke Uncle Sam, apalagi yang gak dapet tax return check ! He..he...:) Pemerintah Federal memberi benefit kepada orang-orang homeless ini berupa food stamp ! Namanya sih stamp, tapi kenyataannya adalah seperti ATM card yang dikenal sebagai EBT (Electronic Benefits Transfer).
Dana yang tersedia dalam kartu ini bisa dibelanjakan untuk membeli makanan di toko-toko grocery yang ditunjuk. Trus, tidak hanya itu saja, homeless pun mendapat uang beberapa ratus dollar dalam kartu tadi ! Persoalan santunan inilah yang seringkali diributkan dalam urusan politik San Francisco dengan semboyan "CARE, NOT CASH". Pemerintah sih sudah memberi "cash" (plastic money), tapi toh orang-orang homeless ini masih juga mengemis ! Uang cash-nya dipake untuk beli minuman keras dan drugs agar stoned ! Sebagian mereka malahan dikasi pemerintah kota kamar hotel, tapi toh masih tidur sembarangan di sudut-sudut kota ! Bahkan, ada satu church yang sengaja membuka pintunya di pagi hari agar kaum homeless ini bisa tidur di kursi panjang mereka ! Unbelievable, huh ? Inilah wajah bopeng Amrik yang mungkin anda belum tahu !
Trus di mana homeless ini tinggal ? Ada banyak homeless shelter tempat mereka tidur di kota saya yang toleran ini. Dulu sekali, saat saya ada perlu dengan salah satu teman yang kebetulan bekerja di Drop In Center di San Francisco. Berhubung dia lagi sibuk, aku dipersilakan masuk. Saya benar-benar shock melihat homeless yang dari ujung ke ujung pada tidur di kursinya masing-masing (bukan di bed) dan teler semua ! Itu kira-kira jam 10 malam. Mereka masuk drop in center ini karena terlalu
banyak nge-drug dan heroin ! Intoxicated ! Trus, belum terhitung lagi yang juga kebanyakan nenggak Meth dan tertular HIV ! Uuh !
Bergidik juga bulu kuduk melihat pemandangan langka begini ! Kawanku bilang kalau orang-orang itu akan stay sleep di kursinya masing-masing, sebelum di-kick out dari gedung itu jam 7 pagi ! Ke mana mereka perginya ? Ya, keleleran di pinggir-pinggir jalan San Francisco ! Ini hanyalah salah satu gambar buruk soal kesehatan homeless di Amrik. Banyak di antara mereka yang tua di jalan dan akhirnya mati di jalan ! Ini jadi masalah serius dan membebani Rumah Sakit Umum San Francisco ! Karena orang-orang ini tak punya asuransi, so mereka bergantung sekali pada US tax payer !
Tentang kegiatan panhandling atau minta-minta ! Setahu saya, homeless Amrik sih sangat verbal dengan permintaan-nya. Kalau di Indonesia urusan mengemis itu amat dramatis dan theatrical ! Ada kan banyak yang ngebawa anak2, bahkan bayi2 sewaan yang masih berusia sangat muda ! Saya secara pribadi tidak pernah ngliat anak-anak, apalagi bayi, yang diajak untuk panhandling di Amrik ! Never ! Homeless Amrik biasanya menulis "case"-nya di karton bekas dan memegangnya di depan orang yang lalu lalang. Atau, bahkan, akhir-akhir ini ada yang berdiri di traffic light atau dekat entrance jalan toll. Seringkali berwajah memelas, kadang berkursi roda dan tongkat penyangga karena kakinya cripple !
Isi message-nya macam-macam. Ada yang bilang "I NEED A JOB", "SOMETIMES IN LIFE PEOPLE NEED HELP" dan kalimat2 yang lebih panjang lagi. Trus, ada yang nulisnya "ANOTHER DAY IN PARADISE", bahkan "WHY LIE, I NEED A BEER NOW' !! Secara manusiawi, pulang kerja kesel juga menghadapi permintaan homeless yang secara tertulis minta bir dan juga teriak2 lagi di jalanan di depan saya. Easy, easy, everyone ! Pasang muka bego aja ! Langsung gue jawab "Soli soli no Inglishi". He...he...:) Karena wajah gue kan Asian, so ini teknik paling manjur menghindari gangguan yang tidak direncanakan ! He...he... :) Teknik yang sama bisa dipakai untuk mengakhiri secara sopan pembicaraan telepon dengan telemarketer yang terus-terusan "meneror" rumah anda ! He...he.. :) Try it and let me know !
Ada satu macam gelandangan yang dalam novelnya mas Arswendo Atmowiloto disebut abal-abal ! Kalau gak salah, novel kecil itu berjudul "Menghitung Hari". Ada juga Abal-Abal versi Amrik ! Maksudnya apa ? Orang yang sengaja bikin kejahatan dan masuk penjara, agar mendapat tidur dan makan gratis. Saking gak tahu hidup ini mau ngapain ! Ini bener-bener orang yang niat banget jadi gelandangan, mentally sick ! Ini benar2 ada di San Francisco, karena penjara San Quentin tidak jauh dan tinggal menyeberang jembatan Golden Gate saja. Jangan anda berharap abal-abal ini memiliki California ID ! Yang ada di tangan mereka adalah Inmate ID yang gambarnya wajah mereka dan nomor tahanan mereka ! Uuuh.... Atut ! Mati dah gua kalo ketemu orang-orang ini !
Ngomong2 soal ID, banyak homeless itu yang tidak punya State ID atau ID-nya pada expired ! Untuk makan aja susah, apalagi ngurus ID atau SIM. Belum lagi untuk urusan duit. Kadang orang homeless mendapat kiriman uang dari sanak keluarganya di state lain. Seringkali cuman puluhan dollar saja, sodara-sodara ! Banyak yang tidak mengenal Bank. Uang tunai paling banyak dipakai kaum homeless ini. Paling banter mereka berhubungan dengan institusi keuangan seperti Western Union, yang tidak selalu mensyaratkan ID dalam transaksinya.
Anda mungkin bertanya, apakah pemerintah dan non profit tidak mengambil tindakan nyata mengatasi persoalan ini ? Tanpa henti pemerintahan federal dan kota ini, Depnaker dan semua LSM-nya bahu membahu mengatasi persoalan gelandangan ini. Ini masalah yang teramat pelik ! Yang menyentuh adalah tunawisma yang berhasil mengatasi masalah hidupnya dan kembali memiliki pekerjaan dan hidup normal ! Lebih banyak lagi yang tetap homeless dan mati tragis di jalanan. Cerita homeless San Francisco diungkap habis di sini : http://www.sfgate.com/g/special/pages/2003/homeless/.
Waktu menonton acara televisi, ada nenek berambut putih yang tinggal di pegunungan Appalachian bilang begini, "I am broke so many times, but I am never poor !". Artinya kira-kira begini, saya seringkali gak punya uang (bokek), tapi saya tidak pernah miskin dalam hidup ini ! Bukan berarti nenek ini kaya raya, tapi dia ingin menegaskan apabila kita secara spiritual miskin, kita memang bener-bener miskin. Semiskin gelandangan Amrik yang tinggal di negeri yang kaya raya ini ! What an American Nightmare !
Menutup surat tentang homeless jalanan di San Francisco ini, ada clip bagus tentang pengamen jalanan di Jakarta buat anda semua. Hidup ini bukan untuk dimatikan. Hidup ini untuk dihidupkan ! Klik sini :
http://www.youtube.com/watch?v=Vqf2gKel_Hw
Salam dari City by the Bay
Wednesday, March 07, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment