Monday, July 31, 2006

WARIA DI AMERIKA, YA YA YA



WARIA (TRANSGENDER) DI AMERIKA, YA YA YA

Hola Anirevez eh Zeverina !

Apakabar, non ? Halo juga segenap pembaca Kompas Maya ! Suratku pertama tentang Gay di San Fran (jangan sebut Frisco, pamali buat orang sini!) "lolos sensor". Gracias, Anirevez (kedengeran kayak nama Mexico ya, spt Reyes, Mendez, Torres, gitu ? dikit maksa ah..he..he..).

Anyway, kali ini aku hendak bercerita tentang Waria Amerika, khususnya di San Francisco. Semoga tulisan waria ini bisa melengkapi seri tulisan saya sebelumnya tentang Lesbian Gay Bisex Transgender (LGBT) di kolom ini. Sengaja saya skip grup bisexual, karena secara kasad mata grup ini sedikit sulit dideteksi. Saya berikan kesempatan ini kepada penulis lain. Saya yakin bahwa "Being Gay, Lesbian, Transgender or Bisex is in your heart". Hanya anda & Pencipta jualah yg tahu orientasi seksual anda sesungguhnya ! Hidup ini memang misteri !

Agar jelas, berikut definisi transgender. Transgender adalah orang yang berdandan, menginginkan dan menjalani operasi untuk menjadikan dirinya atau mengidentifikasikan dirinya sebagai individu lawan jenisnya. Yang termasuk sub kategori Trangender adalah drag queens, transvestite atau transeksual. Drag Queen/ Kings biasanya adalah cowok yang memakai pakaian cewek atau sebaliknya (kalau Kings) dan banyak dijumpai dalam drag show. Mungkin, sebagian anggota "Fantastic Dolls" di Jakarta masuk golongan ini ? Trus, Transvestite umumnya adalah pria yang mengadopsi identitas wanita lewat dandanan dan kelakuan sehari-hari, dan biasanya dianggap "wanita full time". Dan Transeksual adalah orang yang mengidentifikasi diri sebagai anggota dari lawan jenisnya & biasanya menjalani operasi ganti kelamin agar menjadi orang dengan jenis kelamin yang didambakan. Ini jangan dibingungkan dengan orang yang punya 2 kelamin, separoh pria 1/2 wanita alias hermaphrodite atau intersexual. Terakhir, ada juga golongan Q yang artinya Questioning (Bingung jadi AC/DC ?). OK, class, eh pembaca, pada jelas semuanya ? Any questions ? He..he.. :)

Dari Castro, tempat gay & lesbian, saya akan ajak pembaca ke daerah downtown San Fran, Distrik Tenderloin (steak kali :)). Umumnya waria terkonsentrasi di sini. Tenderloin umumnya dihindari turis , apalagi malam hari. Ini karena di sini ada sejumlah spot "remang2", aktivitas penjualan obat bius dan banyak toko minuman keras (lebih dari 60 buah) ! Sedikit vivere pericoloso, huh? Inilah yang membuat sewa apartemen di sini relatif murah dibanding neighborhood lain di San Francisco. Banyak seniman dan penulis tinggal di sini. Juga imigran Vietnam & Amerika Selatan. Demi menghemat ongkos hidup yang mahal di San Fran, sebagian orang Indo memilih tinggal di seputar kawasan ini. Meski serem menurut ukuran Amrik, hebatnya, banyak LSM bekerja sama memperbaiki citra daerah ini. Salah satu LSM terkenal adalah "Glide Memorial Church" yang dipimpin oleh Pastor kulit hitam, Cecil Williams, yang melayani berbagai ras dan golongan, kaum urban miskin, termasuk kaum transgender ! Beberapa tahun lalu Presiden Clinton pernah berkunjung ke Glide untuk melihat langsung karya sosial si pastor & grup-nya ! Kata orang, Tenderloin sekarang memang jauh beda dari 10 tahun lalu, apalagi setelah dotcom boom 90-an banyak restoran etnis (Vietnam, India, Pakistani, Chinese) yang enak, murah meriah bertebaran di distrik ini.

Awalnya saya shock melihat tingginya populasi transgender di bilangan Tenderloin ! Dan mata saya lebih terbuka lagi waktu pertama kali melihat banyaknya waria di San Fran Gay Pride. Ibarat kata, semua transgender pada keluar rumah hari itu ! Kenalan Indo saya bener2 pusing 7X7 keliling ngliatin waria di sini. Kok ? Eh, di luar dugaan, ternyata ada juga waria di Amerika ! Terkadang, sulit membedakan waria dengan wanita asli ! Waria sini multi-etnis. Banyak waria yang berparas mirip artis telenovela. Mereka seringkali ngobrol2 dengan sesamanya pake Bahasa Spanyol dan kadang masih bersuara bass bariton, berjakun lagi ! :) Trus, juga tidak sedikit yang berwajah Asia & berperawakan kecil2. Pendeknya, waria citizen atau imigran baru berbagai ras "tumpleg bleg" (flocking) ke San Francisco. Apa kerja mereka ? Banyak yang kerja di sektor informal seperti salon kecantikan, penari klub waria, spesialis pijit, dst. Tapi, kalau anda cermati, anda punya kans melihat waria yang kerja kantoran. Saya terkadang ketemu transgender yang bekerja di City Hall, Bank of America, Wells Fargo. Bahkan, waktu ke hospital untuk annual check up, yang mengambil sample darah saya adalah waria ! Kok tahu ? Ada deh !:) Well, dari penampilan, dandanan dan ngomongnya, lagi ! Lewat koran, saya mendapati ada transgender Amrik yang sukses menjadi "Top Computer Scientist" , pernah kerja untuk Xerox di Palo Alto (Prof Lynn Conway)! Juga, "Top Neurobiologist" lulusan Harvard yang sekarang gawe di Stanford Medical School (Prof Ben A Barres - dulunya bernama Barbara)!!! Kurang yakin ? google aja ! He..he.. !

Pernah denger waria2 Jakarta yang basically gak salah apa2, tanpa ba atau bu, kena timpuk batu orang2 berandalan ? Well, pelaku kriminal ginian bisa2 meringkuk lama di penjara di sini ! Untuk itu, saya mau cerita dikit tentang "Compton’s Cafeteria Riot in 1966" di kawasan Tenderloin. Cafeteria ini adalah tempat nongkrongnya waria San Fran waktu itu.Trus, suatu saat di musim panas 1966, karena ada satu meja yang pengunjungnya berisik banget, manajemen cafeteria ini telpon polisi dan secara kasar menyeret dan mau menahan salah satu waria yang dianggap biang keroknya. Si waria ini tidak tahan diperlakukan demikian dan langsung menyiram kopi panasnya ke polisi itu. Pendeknya, karena ke-waria-annya, kaum transgender selalu disatronin dan dilecehkan mulu sama polisi setempat yang diskriminatif saat itu. Kerusuhan-pun secepat kilat terjadi. Semua waria di cafeteria itu langsung bangkit berdiri membela hak kaum-nya yang di-injak-2 semena-mena. Jendela kacapun diancurin, meja kursi diberantakin dan gelas piringpun melayang ke udara kaya UFO. Drag queens bersatu padu membalas tindakan durjana polisi dan pasukannya dengan menggebuk mereka dengan hak sepatu tinggi dan tas tangan mereka yang gede2 ! Hmm. kayak crita wayang aja nih. :) Singkat cerita, kisah ini adalah salah satu tonggak sejarah kaum waria (LGBT) memperjuangkan hak-hak sipil mereka ! Film dokementernya sudah ada dan bisa diakses di www.screamingqueensmovie.com. 40 tahun sudah berlalu, sikap polisi terhadap kaum waria pun berubah 180 derajat, menghormati kaum yang dinilai "beda" ini. Bahkan, korps polisi adalah salah satu institusi yang meramaikan Gay Pride ! Hmm, persamaan dan pengakuan hak-hak sipil perlu perjuangan, ngotot plus otot juga, kan ??? Semoga ini jadi inspirasi penting buat kaum waria Indonesia !

Masih soal hukum, saya singgung dikit kasus hangat tentang waria bernama Gwen Araujo. Gwen ini adalah waria asal Atlanta yang dibunuh secara sadis oleh 3 pria tahun 2002 di SF Bay Area sini. Kasusnya sudah disidangkan dan semua pelaku pembunuhan keji diterali besi ! Bagi saya, yang menarik adalah isu tentang "Transgender atau Gay Panic". Ceritanya, pria hidung belang tadi mau berkencan dengan Gwen karena dari luar keliatan cakep. Kemudian, mereka merasa "panik" dan "tertipu" karena si Gwen ini ternyata masih punya "burung" !. Dalih inilah yang disebut "Transgender/ Gay Panic" dan suka dipakai para tersangka pembunuh waria/ gay agar masa hukumannya dikurangi dan diringankan. Inilah yang diseminarkan sama polisi, LSM LGBT dan para penegak hukum seantero Amerika di San Francisco minggu lalu. So, murder is murder, no matter who the victims are ! Seminar ini sekali memastikan bahwa pembunuh waria/ gay tidak bisa berkelit dari hukum dengan alasan "tertipu" atau "panic" tadi ! Ada LSM sini yang khusus menangani urusan hukum waria dan LGBT, coba link berikut www.transgenderlawcenter.org ! Sssst, jangankan waria asli Amrik, waria luar negeri yang merasa disiksa di negara asalnya & bisa membuktikannya, tidak sedikit yang mendapatkan suaka untuk tinggal di USA dan menjadi warga negara sini ! Believe it or not ?!

Anda pernah tahu buku berjudul "Men from Mars and Women from Venus" karangan Dr. John Gray ? Pernah kebayang gak sih "Transgender from where ?" Pluto atau Saturnus ? He..he.. ! Jangankan anda, pengarangnyapun bakalan susah untuk mengasosiasikan kelompok waria ini dari mana. Kalau orang lain saja susah, gimana dengan waria itu sendiri ? Agaknya persoalannya ternyata tidak gampang buat sang waria, baik pergulatan secara psikis "terperangkap" dalam tubuh yang "salah" dan fisik, "terjerat" dengan body yang gak "pas" ! Berhubung rumit, teman ngopi saya, panggil aja Rajiv, seorang pharmacist di downtown San Fran membantu menjelaskannya. Sebagai pria single tulen, mulanya dia sedikit "grogi" menghadapi kaum waria San Fran yang kadang-kadang pake baju2 "sembrono" alias "see through". Apalagi, yg ukuran dadanya lebih dari 38 ! Pernah dia "mumet" karena satu waria ngotot namanya adalah "India", padahal di resep dokter, namanya "Jerry Jones". He..he.. ? Rajiv bilang, manggil transgender musti ati2 ! Jangan sembarangan panggil Mr atau Mrs atau Miss sebelum ada ACC!!!. Agar aman, biasanya dia cukup menyapa pasiennya dengan "Hai" saja.

Si Rajiv bilang operasi ganti kelamin buat transgender tidak bisa langsung, asal tembak aja. Bisa berabe ! Ceritanya, hiduplah seorang sexologist spesialis transexual yang pernah praktek di San Francisco tahun 40-an bernama Dr. Harry Benjamin. Dia menciptakan protocol ganti kelamin buat kaum waria ini. Basically, orang-orang yang mengalami "gender identity disorder" ini kudu melewati tahapan konseling kejiwaan, terapi hormon sebelum "ganti mesin". Info selanjutnya, klik saja www.hbigda.org/soc.htm Hampir setiap hari Rajiv mengisi resep teraphy hormon testoteron buat waria yang mau jadi cowok (CEWOK). Ini merangsang tubuh jadi macho, berbulu, bersuara bass ! Juga teraphy hormon estrogen yang membikin waria menjadi cewek. Proses COWEK (cowok ke cewek) ini termasuk muka dan tubuh yang lebih halus, tumbuhnya payudara dan suara cewek ! Mbak Dorce Gamalama kayaknya ikut grup terakhir ini ya. Terapi hormon ini katanya sekitar 3 tahun sebelum operasi vaginoplasty atau phalloplasty. Penonton, eh pembaca ! Gawatnya, proses ganti kelamin ini tidak bisa dibalik (reversed)! Sekali seumur hidup ! Mengkopi Khairil Anwar, bagi waria, "Sekali Operasi, Sudah itu Mati". Tidak gampang kan jadi waria ?! Di Amrik akhir2 ini lagi musim acara televisi "body make over". Setahu saya belum ada produser nekad yg bikin acara "gender make over" program ! FYI, UCSF, hospital-nya Universitas California San Francisco punya spesialis beneran buat "gender make over" ini.

Trus, ngomong2 sapa yang ngebayarin teraphy hormon dan proses ganti kelamin gini buat waria yang ribuan dollar ini ? Well, tergantung asuransinya ! Kalao berduit, bayar DW ! Tapi, yang gak mampu, dibayarin sama pemerintah lewat Medical (Namanya Medicaid di lain state)! Waria atau LGBT kena HIV atau AIDS ? Di Amrik sini dijual bebas kit utk mengetes HIV seharga $60-an. Juga ada klinik2 gratis untuk konseling & tes HIV. Pengobatan AIDS ini mahalnya minta ampun. Ratusan, bahkan ribuan dollar sekali tebus ! Untuk yang gak kuat bayar, pemerintah membantu lewat ADAPS (AIDS Drugs Assistance Program). Kalau eligible, si sakit bisa gak bayar apa2 ! Basically, setahu saya, pengobatan ini hanya untuk "membeli waktu" agar si pesakitan ini bisa hidup lebih lama. Kalo tidak betul, bahasa kerennya "managed care".

Anda masih tertarik dengan liku-liku waria, nonton aja movie ber-title "Trans America". Barusan saya nonton film ini. Mungkin versi "pirated"-nya sudah keluar di Harco Valley (bukan Silicon Valley) Masih gak ngeh juga ? Glodok, lagi ! :) He..he.. ! Kalau anda pernah nonton film ini, anda akan tahu bahwa urusan pipis bukan urusan sepele buat waria ! Di tempat terbuka, gimana gak menuai komentar kalau pipis sambil jongkok tapi onderdil lelaki-nya masih keliatan ? Belum lagi kalau di mall, gimana ibu2 gak bisik2 dan menengok kalau yang masuk ke WC wanita adalah cewek yang masih ke-pria-pria-an ? Emangnya ada WC khusus waria ? Wah, ini kan repot ? Karena itu, jangan salahkan waria yang umumnya berjalan berkelompok atau pergi ke WC berkelompok dengan sesamanya untuk menghindari pelecehan ! Dan tidak heran kalau ada Petunjuk Khusus "Pee in Peace" di websitenya bantuan hukum buat para waria di Amrik (www.transgenderlawcenter.org). Semoga ini jadi ide bagus NGO Indonesia yang concern sama perjuangan para waria !

Waria Indonesia di San Francisco ? Wallahualam bisawab ! Ndak tahu, mas, soale ndak pernah ketemu ! He..he.. ! Menyudahi surat ini, ada satu untaian kata indah yang disuarakan oleh LSM sini yang berkampanye memerangi stigma yang dialamatkan ke kaum waria, gay, lesbian, bisex (khususnya yang kena AIDS). "One mind opened. One heart touched. One life changed." Ah, andainya orang saling mengerti orang lain, dunia mungkin menjadi lebih enak ditinggali di esok hari ... Semoga !

Wassalam,

Pitajingga

No comments: